Senin, 21 Juli 2008

Ta’lim Rutin Partai DPRa Pengadegan




Di antara gegap gempitanya kampanye para partai politik, di antara sibuknya para anggota partai politik menghadapi pemilu, banyak orang melupakan apa yang disebut sebagai konsumsi ruhiyah. Padahal kebutuhan manusia haruslah seimbang antara jasmani dan ruhiyah. Dari sekian banyak kegiatan partai politik menjelang pemilu, sedikit sekali yang memperhatikan kebutuhan ruhiyah manusia. Hampir semua partai politik menawarkan pemenuhan kebutuhan materi (fisik) seperti uang, baju, kaos, topi, bendera dan lain sebagainya.

Berbeda dengan partai lain, Partai Keadilan Sejahtera mencoba menawarkan alternatif kegiatan yang mencoba mengisi sisi kebutuhan ruhiyah masyarakat. Minggu (20/7) kemarin DPRa Pengadegan kecamatan Pancoran mengadakan acara TRP (Ta’lim Rutin Partai). TRP yang diselenggarakan di RW01 kelurahan Pengadegan ini dihadiri seluruh kader, simpatisan dan warga DPRa Pengadegan.

Dalam TRP tersebut, Ust Lukmanul Hakim memberi tausiahnya tentang riayah ma’nawiyah. Kesebukan - kesibukan kampanye saat ini jangan sampai melalaikan aktivitas ruhiyah seperti tilawah, sholat malam, puasa sunnah dan lain – lainnya. Selain itu Ust. Lukamnul Hakim juga mengingatkan akan bahaya maksiat yang mungkin timbul selama masa kampanye dan pemilu nanti. Ust. Lukmanul Hakim juga memberikan semangat kepada para kader PKS khususnya DPRa Pengadegan dalam mensukseskan agenda – agenda PKS ke depan.

Pada sesi tanya jawab, salah satu peserta mengungkapkan hambarnya pertemuan – pertemuan yang selama ini ia ikuti. Ust. Lukamanul Hakim mengutip pendapat Imam Hambali bahwa ketika sebuah pesan Rabbani yang disampaikan tidak membawa efek, maka ada dua kemungkinannya. Pertama pesan tersebut disampaikan oleh orang yang telah mati hatinya, kedua pesan tersebut di terima oleh orang yang mati hatinya. Ketika kondisi ruhiyah kosong sementara peluang – peluang maksiat banyak bertebaran maka suasana tersebut dapat menyebabkan hati menjadi mati, ketika hati kita mati maka tausiah – tausiah apapun akan hilang begitu saja. Ketika hati kita telah mati, maka ajakan – ajakan yang kita sampaikan untuk orang lain juga seperti tidak bermakna. Ketika itulah lah kemenangan akan semakin jauh.(andrian – cs)

Tidak ada komentar: